Namanya Didiek Buntung asal kota Semarang Jawa Tengahl. Nama panjangnya Didiek Buntung Prasetyo. Saya yakin ada kisah tersendiri di balik ka "buntung". Yang saya tahu dia adalah seorang musisi berbakat dengan lagu-lagu yang diciptakannya sendiri, dinyanyikan dan sekaligus diproduseri sendiri penggarapan video klipnya, Saya menyaksikan sebuah cerita dalam setiap video klipnya. Digarap apik, sederhna namun bermakna. Setiap lagunya punya cerita.
Namanya sudah sangat populer di Semarang dan sekitarnya, berbagai event manggung dilakukannya. Didiek sudah punya para penggemarnya sendiri. Namun lagu-lagu karyanya belum menyentuh media radio.Mungkin sebagian sudah memainkan lagunya. Salah satu karyanya yang akan kembali saya perkenalkan adalah sebuah lagu yang berjudul JANUR ALUM. Dalam istilahJawa Janur adalah daun kelapa yang masih muda dan sering dipakai dalam berbagai acara hajatan masyarakat Jawa. Alum artinya layu atau kusut. Janur Alum menceritakan suasana hati yang kusut, muka tampak alum karena memikirkan sesuatu. Lagu ini berkisah tentang sepasang pemuda pemudi yang sedang dilanda asmara. Tapi sang pemuda harus kecewa dan sedih karena si pemudi malah justru berpaling cintanya pada kakak si pemuda tadi. Kebaikan sang kakak dan suka menolong tapi jaranfg bergaul apalagi dengan wanita, justru membuat si pemudi penasaran untuk mendekati. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan.
Lagu ini diciptakan sendiri oleh Didiek Buntung. Konsep videonya lamayan bagus. Beralur cerita sederhana tapi mengigit. Janur Kuning merupakan satu dari beberapa lagu unggulannya. Masih ads lagu lai seperti Kermabng Soka, Prasetyo dan lainnya yang akan kami perkenalkan nantinya. Yang pasti semua bisa disaksikan di youtube.
Menyanyi sejak kecil,sering terlibat dalam organisasi gereja. menyelesaikan studinya di STM kemudian kuliah di ISI Yogyakarta. pernah bekerja sebagi ASN selama 15 tahun namun resign sebelum waktunya, karena lebih tertarik dengan passionnya di bidang seni hiburan. Dugaan saya nama "buntung" berawal ketika Didiek bekerja di pabrik kertas di Bawean pada tahun 1997. Kala itu Didiek mengalami kecelakaan kerja hingga kehilangan keempat jari tangannya. Namun Tuhan punya rencana lain. Kondisi itu justru memacu Didiek Buntung untuk terus berkarya. Malah mendirikan EO sendiri dan berhasil mengerjakan berbagai event di Indonesia. Didiek tegar bersama istrinya. Perusahaannya sukses dengan posisinya sebagai direktur. Singkat cerita seperti itu.
Yang jelas lagu Janur Alum ini bisa diterima oleh masyarakat di seluruh Indonesia dan menghibur. Di aransemen dengan irama dangdut koplo kekinian dengan instrumen saksophone membuat lagu ini menarik untuk disimak. (Awe)