Lagu BALUNGAN KERE yang pernah dipopulerkan oleh NDARBOY GENGK, kembali dibawakan oleh pedangdut asal Jawa Timur ENY SAGITA. Bersama ENY'S Production lagu ini dirilis kembali dalam formulasi musik dangdut koplo Jawa Timuran. Bahkan dengan warna yang berbeda, lagu Balungan Kere semakin enak didengar. Kakung Lintang mengemas single ini dengan dangdut jaranan atau lebih dikenal dengan jandhut. Jandhut menggabungkan dangdut dengan musik etnik Jawa di mana unsur suara alat musik angklung, kenong, dan gong tidak bisa dipisahkan. Musik dangdut ini juga menjadi ciri khas yang sudah melekat disetiap penampilan ENY SAGITA. Genre musik ini kini sangat disukai oleh masyarakat. Eny Sagita konsisten dijalur musik dangdut jaranan sekaligus membawa misi ikut melestarikan seni budaya musik tradisional jaranan. Musik ini sekarang sudah sangat dikenal di tanah air bahkan hingga manca negara.
BALUNGAN KERE terkandung makna dan filosofi hidup yang sangat berarti. Diciptakan oleh Hedra Kumbara dan Daru, lagu ini mengandung arti yang mendalam. Balungan dari kata dasar balung atau tulang. Kere adalah istilah orang miskin. Balungan Kere lebih diartikan sebagai seseorang yang sudah ditakdirkan untuk hidup dalam kemiskinan. Sebenarnya ada makna dibalik lagu ini. Semangat juang tanpa pantang menyerah dalam menjalani hidup dan meraih cita-cita. Meskipun kondisi miskin, namun kita harus tetap bersyukur dan terus berusaha sekuat tenaga. Lebih detil arti lagu ini seperti lirik dibawah ini :
BALUNGAN KERE
Mbiyen aku tau kelangan
Dulu Aku pernah kehilangan
Nganti sakiki isih kelingan
Sampai kini masih teringat
Kowe sing tak anti anti
Dulu kau yang kuharapkan
Bebrayan tekane pati
Hidup bersama sampai mati
Jebule mblenjani janji
Ternyata kau ingkar janji
Kabeh iki mergo kahanan
Semua ini karena keadaan
Ben iso nyukupi kebutuhan
Agar bisa mencukupi kebutuhan
Aku kerjo esuk sore
Aku bekerja pagi sampai sore
Nanging kowe sambat wae
Tapi kamu mengeluh saja
Jarene balungan kere
Kau bilang memang kita ditakdirkan hidup miskin
Opo pancen wis nasibku
Apa memang sudah nasibku
Kudu pisahan karo sliramu
Harus pisah dengan dirimu
Jare mok arep nompo opo anane
Kau bilang menerima apa adanya
Nanging nyatane tresnaku mbok sepelekne
Tapi kenyataanya kau sepelekan kasing sayang ini
Kudune kowe ngerteni
Seharusnya kamu mengerti
Kabeh mung titipane gusti
Semua hanya titipan sang kuasa
Senajan atiku wis bubrah
Meski hatiku sudah hancur
Ngandelin ning ibadah
Tetap tekun ibadah
Gusti sing paringi berkah
Semua kembali padaNya yang memberi berkah
Senajan balungan kere
Meski miskin
Ora gelo nyambut gawe
Tak pernah mengeluh dalam bekerja
Senajan dalan ra alus
Meski jalan tak halus
Sing penting wani terus
Yang penting berani terus
Eni Setyaningsih atau lebih di kenal dengan nama Eny Sagita lahir di Nganjuk Jawa Timur, 14 Desember 1984. Eny makin popular karena jargon Assololley serta lagu Ngamen 5. Eny Sagita mulai kariernya dengan menyanyi dari panggung ke panggung. Saat ini mempunyai group musik sendiri yang dibalut dengan kesenian ciri khas Jawa Timur-an yakni kesenian jaranan (kuda lumping) yang dinamakan Orkes Melayu (OM) Sagita serta OM New Scorpio. Eny mempunyai pengagum dari beragam daerah yang diberi nama Bolone Eny Sagita (dapat dimaksud juga Eny Sagita Lover's).
Eny Sagita berharap lagu ini bisa diterima oleh masyarakat dan menginspirasi semua orang untuk tetap berjuang menghadapi kehidupan yang pahit sekalipun Tanpa menyerah dan menyesali semua yang telah digariskan. (awe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar