EKO MEGA BINTANG memulai karirnya dengan menjadi pekerja migran di Hongkong dan Taiwan. Namanya sangat populer di kalangan PMI (Pekerja Migran Indonesia). Kini Eko sukses merambah dunia hiburan sebagai penyanyi. Selain di dunia hiburan, Eko juga melakoni pekerjaannya sebagai seorang pengusaha, penerjemah, pendidik. Kini dia memilikki sendiri sebuah PJTKI Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang berlokasi di Tanggerang.
Membuka lembaran baru di tahun 2019, bersama Global Musik Management, Eko kembali menrilis single dangdut remix alternative karya Gito Shantiong dari Slamet Mahfudhoh. Single ‘CEMBURU BUTA” bergenre dangdut remix alternatif diaransemen musiknya oleh Gito Shantiong musisi asal Bandung. Single ini menyusul sukses single sebelumnya “NGOPI NGAPA NGOPI” (2017).
Single CEMBURU BUTA bukan sekedar lagu. Di dalamnya memuat pesan-pesan penting. Cemburu merupakan rasa emosional yang bisa dirasakan oleh siapa saja, baik dalam hubungan pertemanan, percintaan, pekerjaan/karir. Rasa cemburu yang berlebihan bahkan bisa merusak keharmonisan hubungan asmara. "Tema cemburu saya coba angkat menjadi sebuah lagu. Ada pesan moral yang mendalam. Perasaan cemburu bila dimaknai positif menjadi sebuah pembelajaran bahwa kita harus menghargai perasaan pasangan kita atau orang lain. Dari situ kita bisa merasakan kalau diri kita sangatlah berharga buat pasangan. Tapi kalau cemburu berlebihan malah bisa memunculkan tindak kekerasaan.," tutur Eko Mega Bintang saat syuting video klip di Jakarta baru-baru ini.
Video klip single Cemburu Buta masih dalam tahap finishing. Dalam pembuatan video klip kali ini Eko Mega Bintang menggandeng sutradara film terkenal Hamka Siregar. Konsep video kali ini menceritakan tentang kecemburuan istri pada suami yang berujung salah paham dan salah tafsir namun dikemas dalam nuansa komedi. Beberapa aktor terkenal berakting di video klip single Cemburu Buta seperti Yesi Kenyang, Ucok Baba, Roni Dozer, Regina dan lainnya. Ditanya soal penampilannya yang ala Korean Style, Eko mengatakan memang itulah ciri khas Eko dari dulu dan sekarang. "Aku memang suka dengan gaya Korea - Taiwan terutama di model rambut. Yang penting tetap elegan meski casual," kata Eko Mega Bintang.
Eko Mega Bintang datang ke Taiwan pada tahun 2008 sebagai TKI dan bekerja di daerah Taichung. Namun hanya 4 bulan ia bekerja di sana. Setahun kemudian ia kembali datang ke Taiwan dengan menggunakan visa pertukaran pelajar karena mendapat beasiswa dan kuliah di Mhin Shin University Hsincu County. Saat ia telah menguasai bahasa Mandari dengan baik, lantas ia terjun di dunia penerjemah pada sebuah agensy dan berlanjut sampai saat ini. Lulusan S2 Mhin Shin University Hsincu County ini selain aktif dalam dunia penerjemah, presenter dan bernyanyi di Taiwan, ia juga aktif dalam berbagai organisasi TKI yang berada di negara Tersebut. Ia juga pernah bekerja di Hong Kong pada tahun 2003 sampai dengan 2006 sambil menempuh pendidikan jenjang D III di Zhung Zheng University, Kowloon City Hong Kong, Jurusan Education Global Communication pada tahun 2004 – 2006. Sepulang dari Hong Kong ia melanjutkan studi S1 nya IKIP Jember, Jatim di fakultas Ekonomi Managemen pada tahun 2006 – 2008. Pria yang sangat akrab dengan para TKI Taiwan ini pernah mendapat juara favorit Lomba penyanyi Depnaker Hsincu pada tahun 2012, Juara 2 Asian Idol Lomba penyanyi Depnaker Taipei. Selain itu ia juga mendapat pernghargaan dari Western Union pada tahun 2012.
Kini, ia konsisten dan terus menekuni dunia presenter, penyanyi, acting dan entertainment. Dalam menapaki dunia artis, ia telah perform di beberapa negara seperti Taiwan, Malaysia, Hong Kong dan berbagai kota di tanah air. Eko optimis tahun 2019 dangdut semakin disuka dan semakin eksis dengan karya-karya baru yang berkualitas. "Semoga single aku kali ini bisa diterima oleh masyarakat pecinta dangdut dimanapun berada, dan menjadi awal sukses dari karir saya sebagai penyanyi," tambah Eko Mega Bintang. (awe)
Sumber : dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar