CINTA DITA ABADI (CDA), lahir di Banyuwangi Jawa Timur. Sejak kecil mulai tampak bakatnya di bidang seni. Menyanyi, menari, modern dance, hingga menjadi pembawa acara. Wanita yang hobby berolahraga ini memutuskan hijrah ke Taiwan di usia remajanya. Belajar dan bekerja di negeri orang tak merubah aktifitasnya di bidang seni.
Di Taiwan Cinta Dita Abadi selain bekerja juga menyempatkan diri untuk mengembangkan bakat seninya. Hingga masyarakat Taiwan sangat mengenalnya, karena Cinta Dita sering terlibat dalam kegiatan seni di Taiwan, khususnya kegiatan yang diadakan oleh paguyuban masyarakat Indonesia di Taiwan. Cinta Dita masih mengharapkan cita-citanya tercapai. Menrilis lagu dan bias terus menghibur masyarakat adalah keinginannya.
Seiring dengan musik dangdut yang semakin digemari di Taiwan, Cinta Dita akhirnya dipertemukan dengan musisi Indonesia Gito Shantiong dari S-58 Production, hingga akhirnya terbentuk kerjasama keduanya dalam proses pembuatan sebuah single dangdut. Saling berkomunikasi akhirnya Gito mempersiapkan sebuah lagu yang berjudul “KESEPIAN”. Single dangdut dengan warna remix ini menurut Gito sesuai dengan karakter CDA yang energik dan dinamis. “CDA suka dengan lagu disco dan juga slow rock. Saya mencoba single “Kesepian” yang bergenre dangdut remix, agar sesuai dengan harapan dan keinginannya,” tutur Gito.
Terjun dipersaingan musik dangdut terutama di Indonesia disadari memang sebuah tantangan besar. Namun menurut Cinta Dita Abadi, yang paling penting adalah berkarya dan berharap masyarakat akan menyukainya. “Bermusik menjadi hak siapapun, tak terkecuali saya sendiri yang berharap single “Kesepian” bias diterima oleh masyarakat Idonesia di Taiwan dan juga warga asli Taiwan,” jelas Cinta Dita Abadi.
Sampai saat ini CDA bekerja dan berkarya di Taiwan. Diapun sudah menetap di sana. Single “Kesepian” menurut CDA menjadi sebuah pembuktian jika dirinya sangat mencintai Indonesia dengan cara membawa music dangdut ke Taiwan. “Mohon doa dan supportnya, agar lagu ini disuka oleh siapapun di manapun berada,” tutur Cinta Dita Abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar