Karir bernyanyinya dimulai dengan single: Spot Jantung (single 1) dan Beras Plastik (single ke 2). Beberapa show off air dangdut di beberapa kota : Surabaya, Gresik, Ponorogo, Jakarta, Bogor, dan di luar Jawa. Promo tour ke radio-radio dan tampil di Matrix TV dan Bandung TV.
Di awal 2017, Tyo Dewanto hit dengan single baru bernuansa etnik Jawa yang berjudul “Romo-Ibu” ciptaan Seniman Ngalengko alias Gondhes. Single dangdut etnik Jawa dengan alunan musik dangdut koplo ini ternyata disukai semua pecinta musik dangdut di Indonesia bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Di awal November 2018 Tyo Dewanto kembali merilis single dangdut terbarunya yang berjudul "HUTANG DAN SAYANG" ingle dangdut klasik ini diciptakan oleh salah satu personil SONETA Mamat Key Soneta (pemain keyboard). Single ini menceritakan tentang realitas kehidupan seseorang yang harus rela berhutang demi mendapatkan cintanya. Lagu "Hutang dan Sayang" sangat mudah dicerna dan dinikmati para pecinta dangdut di tanah air.
Di balik rilis single Hutang dan Sayang ada cerita menarik. Ditanya mengenai bagaimana awal pertemuan Tyo Dewanto dengan Mamat Key Soneta, Tyo mengatakan kalau mereka bertemu di lokasi sekolah aktingnya. "Saya nggak menyangka sebelumnya. Mas Mamat datang ke sanggar saya untuk belajar akting. Dari situ saya coba ngobrol dengan beliau tentang keinginan saya untuk membuat single dangdut. Mas Mamat kemudian menawarkan salah satu single karyanya yang berjudul Hutang dan Sayang. Begitu mendengarkan lagu ini saya langsung terkesan dan termotivasi untuk segera berlanjut ke proses produksinya," tutur Tyo Dewanto.
Banyak tantangan dalam membawakan lagu ini. Selain warna musik khas Soneta yang sangat kental di lagu ini, juga cengkok dangdut yang harus ditaklukan oleh Tyo Dewanto. "Saya memang harus kerja keras dan banyak berlatih untuk proses rekaman single ini. Meski ada kekurangan, saya berhasil menyelesaikan dengan baik, " jelas Tyo Dewanto. Single produksi Cerah Music Production ini semoga bisa diterima dan mewarnai musik dangdut Indonesia.